AKPER Pemkab Purworejo – Guna mengantisipasi penyebaran virus Corona (Covid-19), Akper Pemkab Purworejo membagikan poster yang berisikan tentang pengertian, gejala dan pencegahannya, pada masyarakat.
Kegiatan yang dikemas dalam Gowes Sosial ini, dilaksanakan hari Jum’at (20/3), yang diikuti oleh seluruh karyawan dengan jumlah mencapai 25 orang, dan para perwakilan mahasiswa dari tiga angkatan.
Dalam kesempatan tersebut, Akper Pemkab Purworejo membagikan sekitar 40 poster, pada kantor desa, SD, PAUD, SMP, masjid, pasar, dan tempat-tempat kerumunan massa yang ditemui dalam rute gowes. Mengambil rute sepanjang kurang lebih 15 km arah selatan kampus, gowes dipimpin oleh Direktur Akper Pemkab Purworejo.
“Kita sosialisasikan pada masyarakat, virus Corona itu apa sih. Bagaimana gejala, dan cara pencegahannya. Intinya, mendukung program Germas (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat), dengan mengajak masyarakat untuk berperilaku hidup sehat,” ujar Wahidin, SKep, Ms, MKep, Direktur Akper Pemkab Purworejo, usai kegiatan.
Dengan adanya wabah virus Corona tersebut, menurut Wahidin, ada hikmah yang bisa diambil, khususnya untuk para mahasiswa. Bahwa perawat kesehatan itu, berada di garda paling depan, dengan segala resiko dan tanggungjawabnya. Karena itulah, perlu dipersiapkan segala sesuatunya, dan diperlukan adanya semangat dan kerja keras.
Dalam ilmu keperawatan, jelas Wahidin, ada sebuah pemahaman, bahwa ketika kita panik, daya tahan tubuh akan menurun. Tapi sebaliknya, kalau kita menjalaninya dengan dengan penuh keceriaan, dengan tawa yang bebas/lepas, maka akan sehat. Karena tubuh akan mengeluarkan hormon, sebagai obat alami tubuh kita.
“Terkait adanya virus Corona ini, kita berharap pada masyarakat, khususnya para mahasiswa secara internal, untuk menyaring setiap informasi terkait perkembangan Corona. Pemerintah sudah menunjuk satu sumber dalam pemberian informasi ini,” pesan Wahidin.
Menurut Wahidin, kegiatan Gowes Sosial sudah dilaksanakan sejak dua bulan silam, setiap hari Jum’at, dari jam 7.30 WIB hingga 10.00 WIB. Adanya kegiatan gowes tersebut, didasari pada asumsi, bahwa sebagai perawat kesehatan, maka harus sehat. Karena itulah, mereka menyempatkan waktunya untuk berolahraga (exercise time).
Setiap kali gowes diadakan, kata Wahidin, pasti diikuti dengan sebuah kegiatan, yang cenderung pada pengabdian masyarakat, sebagai peran perguruan tinggi, dalam bentuk kejutan. Artinya, tidak ada pemberitahuan sebelumnya, pada sasaran yang dituju.
“Sebelumnya, kita pernah ajari anak-anak PAUD cuci tangan, juga memberikan bantuan berupa sembako pada tiga lansia yang hidupnya sebatang kara, di sekitar kampus,” pungkas Wahidin, sambil menambahkan, bahwa kedepannya, kegiatan gowes sosial akan terus dilaksanakan.
[telah terbit di koranjuri.com & suara merdeka]